cerita 24 jam berdua
Padang, 12 Mei 2017
Hello! Udah lama tidak menulis di sini
ya, hello! Maafkan.
Malam ini masih senyum- senyum
sendiri. Belum bisa move on dari 24 jam
kebersamaan kemarin. Eh, hello, kapan terakhir aku menulis disini dan tentang
apa? Sudah kau tahu kalau aku sekarang sudah bersama pria yang selama ini aku
ceritakan ke kamu? Haha yap! Dan malam ini pun masih tentang dia. Hehe
Jadi hello, semalam tuh kami melalui
24 jam berdua. Haha tak terucap lagi sebenarnya.
Mau
ku ceritakan??
Add caption |
Dimulai dari sini deh ceritanya. Jadi
gini, 10 Mei 2017, pukul 6 tuh aku baru abis siap bikin bundelan sama temen aku
suci, terus kami makan berdua. Lalu aku nebeng ikut ke rumah dia, sambil minjem
tongsis buat besoknya jadi modal mengalayku. Haha abis dari situ aku naik
angkot menuju secretariat di Mongonsidi. Niatnya sih mau rapat, tapi sudah
ditunggu tunggu kehadiran anggota yang lain tak kunjung jua datang. Ya
sudaaaaah. Kami menghabiskan malam dengan berceloteh ria, bernyanyi-nyanyi dan
bermain ludo. Nah, tiba- tiba saja hp ku bergetar, ada nama “Bang Edo” di layar
nya. Dengan semangat ku angkat, ternyata dia sudah di Taman Budaya karena ada
Pemeran Lukisan disana, Karena nggak jadi rapat, aku ikut menemaninya melihat
karya-karya lukisan disana. Jujur, aku tidak begitu paham dengan lukisan dan
segala tetek bengek nya. Yang penting aku merasa “Waaah lukisan ini keren!!”
keren dan aku nggak tau maksud apa-apa dari lukisan itu.
Salah satu lukisan yang aku suka yang
ini.
Enggak
tahu kenapa suka aja. Warna nya bagus. Nah setelah di ceritakan oleh si sul
cerita tentang latar belakang pelukisnya, Waaaah baru deh aku ngeh dan baru
sadar kalau lukisannya dia tuh kayak coretan2 hati di dinding. Hmmmm gitutoh,
pikirku. Mengesankan. Hal yang baru pertama malam itu.
Sehabis
melihat lukisan-lukisan malam itu, kami berpamitan dengan teman-temannya, kak
lidya dan kak dhila. Sehabis itu kita duduk- duduk berbincang di X-Mart. Dia
membelikan ku eskrim. Haha karena dia kira aku lagi badmood atau apalah. Haha
padahal aku lagi bingung, gimana caranya bawa kue ulang tahunnya yang
sebelumnya sudah kupersiapkan bila nanti dia ngantarin aku pulang, pasti
ketahuan kan?? Haha ..
Masih
mikir mau pulang apa nginap di sekre, trus ternyata udah jam setengah 12 aja.
Yaaaudah. Tidur di sekre deh jadinya. Haha. Udah jam segini pikirku.
Lalu
dia duluan naik ke lantai 2 sekretariat, aku masih ngobrol dengan abang-abang
tuh di luar. Lalu aku keatas mencari dia. Lalu aku liat dia sedang duduk sendiri
di luar, dan aku mengganggu bang gregorius dan johan (baca: uuunch) bermain
bola pimpong. Nah jam sudah menunjukkan pukul 11.40. waaaah gimana yaa?? Wkwk
aku kalang kabut. Nah aku hidupkan alarm ku 11.50. lalu aku melanjutkan
mengganggu johan dan greg. Biarpun mereka disini bermain pimpong, 12.00 teng
aku harus tetap mengahampirinya dan menjadi orang pertama yang mengucapkan,
pikirku.
11.50
Yap
alarm HP ku berbunyi, aku menghampiri abang2 dibawah meminjam korek atau mancis
untuk menghidupkan lilin, nah dapat, mancisnya bang pram. Aku balik ke atas. Nah
tau-taunya johan dan bang greg sudah selesai bermain pimpong. Ah, apa-apaan
malam ini. haha.. ku ambil kue yang sudah kupersiapkan tadi, lalu ku lihat
batrei hp ku 5%. Ah mana bisa merekam
ataupun ambil foto. Aku mengutuk.
Lalu
aku menghampiri dia, kue masih aku sembunyikan. Aku duduk disebelah nya,
sedikit berbicara basa-basi. Lalu ku lihat jam sudah 11.57 aku berdiri dan ku
ambil kue tadi. Haha aku tertawa. Aku buka dan kupersiapkan lilinnya. Dia tertawa.
Haha “Kapan nyiapin ini??” haha hebatkan aku. Lalu dia ingin membantu ku
menghidupkan lilin, nggak mau dong aku.
Haha biar aku saja.
Malam
yang indah walau sedikit mendung, tapi tetap saja indah. Dia di sampingku dan
aku disampingnya di malam pergantian hari kelahirannya. Hanya ada kita berdua
saja. Ku nyalakan lilin, ku nyanyikan lagu Happy Birthday, haha what a day!
Then he makes a wish. Haha dan rambutnya yang gondrong terbakar sedikit
gara-gara ulahku. Wkwk. Lalu lilin di tiup.
“Happy
Birthday, sayang!”
Lalu
ku cium pipinya. Haha….
Sederana.
Hanya itu saja dan itu sangaaaat sederhana dan indah dengan cara nya sendiri.
Nah
malam itu, satu hal yang sedikit
membuatku kaget. Yap kaget banget!!!
Dia
menciumku, tepat di bibir ku.
Jantungku
berdetak dengan sangat cepat. Mata ku terbuka lebar, aku terkejut. Nggak tahu
apa yang ada dipikiranku saat itu. Aku
menutup mata.
Oh
God!!
Aku
hanya diam, membisu, nggak tahu mau ngapain.
Nggak
sadar apa lagi, setelah itu dia menciumku lagi. Aku takut kalau ada orang yang
melihat. Nggak tahu apa lagi, semua terjadi di luar alam sadarku. Aku nggak tahu apa-apa lagi.
Hmmmmmmmm…
Lalu
kami menikmati malam berdua, hanya sebentar rasanya. Lalu datang bang pram,
haha aku mengerti maksudnya. Hahaaaa…
Lalu
ku lanjut untuk tidur, aku harus tidur dan menyambut hari esok. Haha bukan esok
lagi, menyambut pagi karena aku sudah mengajaknya untuk ke pariaman sudah dari
jauh hari. Aku udah BOOKING dia. Wkwk. Harus dari jauh hari nih ngajak dia,
soksok sibuk soalnya. Hahaaa…….
Sedikit
susah tidur sebenarnya karena kejadian sebelumnya. Tapi ah sudahlah.
Akhirnya
tertidur jua, aku merasa ada tangan yang membelai rambutku lembut. Aku yakin
itu dia. Lalu aku membuka mata dan melihat dia. Haha dia mencium kening ku lembut
lalu aku tidur lagi. Nggak sadar lagi. Jam 3an aku kebangun, banyak nyamuk. Dia
belum jua tidur nyenyak. Masih garuk2 dan lasak gara-gara nyamuk. Kebetulan
bang greg pulang sehabis menonton bola, ternyata ada obat nyamuk katanya. Ah
syukurlah, ku pasang, dan kemudian nyamuk nyamuk yang jahat sudah menjauhi kami
dan membiarkan kami tertidur dengan nyenyak.
(06.00)
11 mei 2017
Aku
terbangun. Langit pagi dengan sombongnya menampakkan diri lewat jendela. Segera
aku bangunkan dia. Cukup hanya dengan memnaruh telunjukku di pipinya. Hahaaa..
Dia
terbangun, sedikit malas. Lalu kebawah mencuci mukanya. Gila! Pucat banget!
Kayak nggak ada darah aja, dan badan nya gemetaran karena dingin. Ah, sayangku.
Kamu tuh ada- ada ajaaaaa. Pagi yang
dingin, tapi sepertinya Tuhan membuat pagi yang dingin agar bisa saling
mengahangatkan, apalagi dengan yang disayang. Eh. Haha ingin seperti ini terus,
suatu hari nanti. Hehe
Setelah
sejenak lalu dia bergegas melaju ke kampus 1 ulak karang, mandi dan
mempersiapkan barang yang akan dibawa. Aku menantinya menjemputku lagi. Melaju
ke unand, ke kos ku, menunggu ku mandi dan bersiap-siap pergi. Haha sepanjang
jalan dia kuajak bicara,tapi dia konsentrasi dengan jalanan, haha juga
kugelitik pun dia tak geli saking seriusnya. Haha kami memang harus bergegas
takut kehabisan kereta. Haha dan itupun kami harus mengantarkan helm dulu ke
sekre. Widiiiih. Pagi aja sudah jauh perjalanan putar balik nya. Haha ke sekre
ngantarin helm abis tuh balik ke stasiun, dan ternyata tiket sudah habis. Kunci
motor pun lost. Ah ZONK! Tapi yaaaah nikmatin aja lagi. Terus kami pergi ke
pariamainnya naik travel deh jadinya dan harus membayar ongkos Rp 35.000 gila
nih bapaknya, padahal pas di Padang tadi rasanya dia bilang Rp 25.000 dan gak
Cuma aku aja kok yang denger. Huh! Tapi yaaa gak apalah, akhirnya sampai juga
kok ke pariaman. Sepanjang jalan ada- ada cerita. Haha main ludo, ketawain kita
yang dulu sebelum jadian. Haha aku
ngingat pas dulu aku ulang tahun di tahun 2016 juga ulang tahun dia. Itu cerita
di bulan mei. Lalu cerita di bulan juni saat perjalanan ke pasaman. Lalu cerita
di bulan juli. Kemudian agustus saat turnamen. September hingga akhirnya
oktober. Haha.
Pariaman.
Kami sampai di pantai gondoriah, kami duluan sampai dibandung si panjang kereta
api. Haha sedikit berbincang dengan penjual disana, dan juga abang-abang yang
memberikan nomernya menawarkan jasa kapal ke pulau angso duo.
Lalu
kami berjalan menyusuri tepi pantai, berfoto-foto di Gondoriah Bridge, dan kemudian memutuskan untuk ke
pulau jua.
Haha
Sedikit
ragu, takut, ah apalah namanya. Aku melihat kapal yang menerjang ombak.
Gila! Aku melihat di televise keren.
Tapi saat aku ingin mencoba kok agak takuuut gimana gitu. Haha sisul mencoba
nenangin, lalu dia menelpon kak iwid yang tadi nggak sempat ke angkat telpon
nya, ingin mengucapkan selamat ulang tahun mungkin. Lalu aku berbicara juga
dengan kak iwid. Haha dia memperkenalkanku dengan kak iwid. Ah apaan aku selama
ini, jujur, aku sedikit cemburu dengan nya. Tapi aku nggak boleh cemburu lah,
mereka sudah punya kisah sendiri. Apa yang harus aku cemburuin? Aku senang bisa
berkenalan dengan kak iwid. Dia baik. Padahal baru saat itu kami berbicara,
itupun hanya via telpon. Haha
Lalu
kami naik ke kapal, itu sumpah ragu2. Malah kapal nya goyang goyang lagi. Huhu
Pertamanya
takut, untung dia disebelahku. Aku pegang kakinya, sekedar menyadarkan aku
kalau ada dia. Lalu kulihat hamparan birunya laut dan langit. Aku di tengah
laut. Ku pegang air laut. Ah ! kenapa nggak dari dulu- dulu aja. Sumpah! Orang-
orang di sekitarku tak ku pedulikan lagi, takut yang tadi ada sudah kabur entah
kemana. Aku menikmati ini. gila!
Yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!
Akhirnya
kami sampai di pulau angso duo. Rencana mau foto-foto dulu mumpung sepi, eh
tiba-tiba ada kapal lagi yang menepi, rame deh, dan nggak jadi foto. Haha
Dan
di kapal tadi?? Ah, biasa aja tuh !! :p
Ah
keren sumpah! Aku semangat untuk menjelajah. Aku senang banget! Juga pertama
kalinya kami berdua jalan-jalan, dan spesialnya ini dia hari ulang tahunnya. Ah
senangnya. Bersyukur banget hari itu.
Kami
berjalan memutari pulau dahulu, berjalan di tepian pantai. Dan pastinya nggak
lupa mengabadikannya dalam sebuah foto atau video. Ah sudahlah. Sering sering
aja begini!!
Lalu
kami memutuskan untuk makan dulu, hello. Haha banyak obrolan saat lagi makan.
Haha susah untuk menguraikannya satu-satu disini. Apalagi dalam sebuah tulisan.
Ah, kau melihat ekspresiku saat ini kan, hello? Hanya senyuman dan imajinasiku
sudah kembali ke hari kemarin. Hehe
Banyak
hal yang kami dambakan berdua, dia ingin mempunyai rumah di tepi pantai,
mempunyai rumah kecil ditengah laut dengan keramba. Sedangkan aku mendambakan
rumah yang berada di bukit, sperti vila, dengan banyak pepohonan, mempunyai
halaman yang luas dan ada rumah pohonnya. Hamparan sawah juga menambah
damainya. Lalu dia protes, karena punya rumah di bukit pastinya dingin. Dia
nggak suka dingin. “ah, ya sudah kita punya 10 rumah nantinya” haha. rumah yang
kecil dan sederhana, katanya. Aku mengiyakan. Rumah besar mah susah
bersihinnya. Haha kami tertawa!
Kami
memesan pecel ayam siang itu, tumben dia mengahabiskan cabenya. Dia makan
dengan lahapnya. Enak cabenya katanya. “cabe yang begini tuh, harus pas dengan
cuaca nya. Enak banget sumpah”. Haha aku hanya tertawa, dia juga mengambil cabe
punyaku. Gila nih anak, aneh banget! Nggak suka pedas tapi nggak enak kalau
nggak pedas. Ah, sumpah pokoknya dia tuh ribet dan aneh banget. Tapi kalau aku
bilang dia tuh aneh, dia bilang “aku aneh apanya, sayang?” haha. duh!
Habis
itu kita main ludo. Anak nih semenjak
aku bilang main ludo dan yang dituncik harus dicium dia jadi sering
ngajak main ludo. Haha. jauh-jauh ke sini Cuma buat main ludo doang.
Ah!
Hello! Pokoknya aku senang banget hari itu.
Susah
mah diceritain nya!!
Pokoknya
kita tuh mengasingkan diri ditengah keramaian, dan nggak ada satu pun yang dikenal. Dunia berasa Cuma milik
berdua doang. Berpegang tangan. Main di
laut kayak anak kecil. “ah, kamu nggak asik ah. Nggak mandi-mandi”
katanya. Aku hanya ketawa aja. Dia bermain air kayak anak kecil, tiduran di
atas karang. Seluruh badannya basah. Udah kayak putra duyung aja. Aku balik ke
pariaman bawa duyung. Haha
Aku
mencium pipinya, dia pun juga. Dia memelukku dari belakang. Langit biru! Cerah!
Wajah ku tak luput dari senyum hari itu.
Ah.
Suasana hatiku damai. Biru! Aku cinta biru! Aku cinta dia! Aku suka hari itu!
Thanks God!
sayangnya kami harus berburu dengan
waktu. Pukul 2.00 an kami harus bergegas bersiap-siap untuk pulang. Karena tak
mau ketinggalan kereta api lagi.tapi ah
memang ZONK untuk masalah perjalanan, kami menargerkan jam setengah 3 harus
sudah kembali di stasiun, membeli tiket,
lalu istirahatsambil menunggu keberangkatan kereta api. Namun yaah apa mau di
kata, nasib pergi di hari libur. Belum lagi kapal untuk balik ke pantai lama.
Haha. tapi asik sih. Bisa menikmati laut sambil menunggu, melihat tawa dan
teriakan histeris dari pengunjung kain yang bermain banana boat. Dan balik ke
pantai, aku nggak takut lagi sih naik kapalnya. Hanya saja ombaknya lumayan dan
membawa kami harus turun bukan di muara. Nah
turun dari kapal, harus cepat balik ke stasiun.Harus cepat cepat. Siapa
cepat dia dapat, dan kami kehabisan
tiket LAGI! Duh! Dia mencari jalan untuk pulang, aku pun juga. Dia ke dalam,
dan mendapat 1 tiket gara-gara ada seorang ibu yang membatalkan tiketnya. Dan
aku berusaha menelpon caul, namun tak diangkat. Rencana ingin menanyakan
bagaimana caranya pulang ke padang
selain naik kereta.
Lalu
aku bertanya sama bapak-bapak ojek disana, bus yang akan balik ke padang ambil
dimana? Dia bilang di simpang( apan namanya aku lupa), juga ada angkot yang
akan balik ke Padang. Nah, kami memutuskan untuk naik angkot. Haha gila
perjalanan kali ini pikirku! Keren! Gila! Haha nah diangkot nih ada beberapa
kakak-kakak yang juga kehabisan tiket dan mereka mengutuk-ngutuk akan hal itu.
Haha aku hanya tertawa, logat mereka masih dengan bahasa mereka masing-masing.
Lucu juga. Sepertinya mereka ambil S2 ata
sebagainya, menurutku sih. Jurusan mereka juga rata-rata biologi. Ah.
Aku sibuk mendengar pembicaraan mereka saja selama perjalanan, oh begini yaaa
mungkin topic pembicaraan wanita-wanita dewasa. Haha mereka membicarakan tentang asmara, suami,
pekerjaan, haha ada-ada saja . maklum, kan
aku masih kecil yak! Hehe
Aku
khawatir dengan si sul, dia duduk di tepi dekat pintu, pasti sedikit duduknya,
apalgi harus berbagi kursi dengan ku yang gindut. Dia pasti capek, apalagi
ditambah kurang tidur. Tadi saat ingin
berangkat pun dia mengaku masih ngantuk padaku. Ah sayang.
Nggak
terasa ternyata kami sudah sampai di perbatasan kota Padang. Turun di basko dan
mencari cara lagi untuk pulang. Nah dari pada harus naik TRANS dan kemudian
naik angkot lagi. Kami memutuskan untuk naik kereta api dari bassko sampai ke
stasiun simpang haru. Wkwk kami beli tiket dan iitu. Lucu! Sebentar kami
membeli roti dan minum. Lalu duduk menunggu si kereta datang. Kurang lebih 45
menit kami menunggu. Haha kami hanya naik kereta yang dari tadi tak dapat dapat hanya 15
menit. Gila! Di kereta dia bermain dengan seorang gadis kecil. Haha lucu! Aku
senang melihatnya!
Saat turun dari kereta, widiiiih! Gila! Ini nih
saingan kita tadi untuk bisa naik kereta! Sial!
Nah,
sesampainya di stasiun beda lagi hal yang dihadapi. Motor! Yap motor! Haha nggak
mau hidup dia. Malah kami juga parkir illegal karena saat masuk tadi pagi lupa
untuk mengambil kartu parkir. Untung saja seorang Bapak yang pagi tadi
menawarkan naik mobil masih mengingat kami, dan kami hanya tinggal membayar
parkir saja. Nah bapak-bapak disana berbaik hati menolong menghidup kan si
Jupiter. Tak jua mau menyala. Alaaaah. Terus motor di dorong deh sampai di
bengkel depan, aku di bonceng oleh bapak yang tadi. “Sul, kita keren hari ini!”
batinku.
Lalu
dia sibuk mempreteli motor. Aku hanya memandangi
nya dan menikmati wajahnya. Sangat
letih, aku tau itu. Juga keringat nya keluar banyak. Dia kepanasan. Lalu
dia pergi membeli minum, saat dia kembali, aku memberinya senyuman. Semoga
dapat mengurangi letihnya. Aku memberinya senyuman, selebar mungkin yang aku
bisa, dalam hatiku “Semangat sayang!!!”, lalu dia membalas senyumku. Ah. Aku
suka itu. Dia memberiku minuman. Juga duduk sebentar di sebelahku. Dia bilang
“maaf” . lalu aku tanyakan lagi “maaf??”. Dia mengelak, katanya mana ada dia
bilang itu tadi. Aku meyakinkannya kalau aku mendengar kata itu tadi. “Iya,
maaf perjalannya nggak lancer sayang” katanya. Haha aku tertawa. “ apaan sih
sayang, kita keren tau!”. Belum selesai aku bicara, si abangnya manggil si sul
lagi.
Aku
kepikiran untuk menulis, lalu ku tulis semua yang ingin ku tulis di buku yang
pernah diberikannya kepadaku. “kenapa harus maaf?” “kurang romantis apa lagi
coba?”
Aku meyakinkanya kalau aku menikmati hari ini,
persetan dengan perjalanan yang nggak lancar sayang. Aku menikmati hari ini
mulai dari detik kita bersama saat kamu jemput aku ke sekre, aku menikmati detik dimalam pergantian hari
menuju hari ulang tahunmu, aku menikmati ciuman pertama kita, ah, malu untuk
mengakui ini,hehe. Aku juga menikmati pagi dimana aku bisa melihat kamu
langsung sedang tertidur dekat dengan aku, tanpa harus menyiksa diri dengan
rindu membayangkan pagi dengan mu dan memberi salam selamat pagi via sms. Aku
menikmati kamu yang mencium kening ku di
pagi hari. Hei! Aku menikmati setiap detik kita bersama. Lalu kenapa kamu ucap
maaf atas perjalanan yang tak lancar?
Aku
pernah cerita kan? Kalau aku mau, suatu saat
nanti ingin jalan-jalan, keliling Indonesia atau pun dunia, mengasingkan
diri diantara ramainya orang yang tak mengenalku. Sendiri, berdua, ataupun
dengan beberapa orang teman, jalan-jalan naik kendaraan umum, menikmati debu
kota, menikmati terik matahari, menikmati dinginnya malam. Aku pengen
perjalanan yang seperti itu. Dan kemarin adalah versi mininya. Jadi kenapa
maaf? Haha
Aku
menikmati apapun yang terjadi dalam hidup sayang. Sial atau untung pasti ada
sesuatu di balik itu.
Semuanya
udah ku tuliskan di buku itu hello. Dia hanya tinggal membacanya. Dan tadi dia
bilang dia sudah membaca nya malam hari sebelum tidur. Dia mencintai tulisanku.
Dia ingin tahu segala ceritaku, hello. Aku senang! Haha bahagia yang
sederhana.
Setelah
motor baik, kami makan malam dulu. Dia kelaparan sangat kayaknya, dan menambah
porsi makan. Aku memberikannya buku tadi. Aku hanya ingin berbagi kisah hidup
ku dengannya, dan tujuan awal menulis di buku kan memang itu. Karena aku
sedikit susah menyampaikan maksud hati. Kadang lain yang dirasa kain pula yang
tersampaikan. Nah dia membaca tulisanku yang saat itu ku tulis waktu masih di
bengkel. Dia tersenyum “Boleh nggak aku mencium kamu disini? Saat ini?”, aku
hanya tertawa meledeknya. Haha gila! “kamu buat aku……………………..” ah dia nggak
menyelesaikan kalimatnya lagi. Hmmm tapi kayaknya aku tahu sih maksud dari
laki-laki ini. haha Aku sayang dia!
Nah,
pas lagi makan ada bapak yang nyapa. Dia ramah menyapa. Mungkin dia heran
dengan wajahku yang memerah terbakar matahari, Karena dia sudah mempertanyakan
itu di awal. Haha sedikit berbincang dengan Bapak tadi, dia tinggal di andalas
dan lagi membellikan makan untuk anaknya di rumah. Dia seorang pensiunan
perambangan yang bekerja di Pekanbaru dan lulusan dari ITB, Kampus idamanku
dulu. Haha juga jurusan pertambangan. Aku mengidam-idamkan itu dulu dari SMP.
Aku
pernah berfoto memakai alamamater ITB dulu. Ah, sayangnya nggak masuk sana. L (lah ini foto nya dari tadi aku cari
di laptop nggak nemu).
Huhu kata si bapak, dia lagi menikmati masa
pensiunnya dengan kembali pulang. Dia mengaku kesepian, tak ada teman bicara. Hmmmmm
jadi kepikiran bapak mamak detik itu juga.
Tapi
senang bisa berbincang dengan Bapak tadi.
Nah
waktu udah pukul 20.30 hmmm sudah pas 24 jam kami bersama. Oh, God! Nggak
terasaaa!
Nah
kami bersiap untuk pulang. Dia mengantarkanku. Di perjalanan entah apa pula
perbincangan kami. Haha.
Aku
suka hari itu.
Kamis,
11 Mei 2017
Ulang
tahun seorang Marinus Raradodo Hia yang ke 23 tahun.
Aku
sayang dia.
Tuhan
memberkati.
Komentar
Posting Komentar