cerita 24 jam berdua



Padang, 12 Mei 2017
Hello! Udah lama tidak menulis di sini ya, hello! Maafkan.
20170510_212954.jpgMalam ini masih senyum- senyum sendiri. Belum bisa move  on dari 24 jam kebersamaan kemarin. Eh, hello, kapan terakhir aku menulis disini dan tentang apa? Sudah kau tahu kalau aku sekarang sudah bersama pria yang selama ini aku ceritakan ke kamu? Haha yap! Dan malam ini pun masih tentang dia. Hehe
Jadi hello, semalam tuh kami melalui 24 jam berdua. Haha tak terucap lagi sebenarnya.
Mau  ku ceritakan??
Add caption

Dimulai dari sini deh ceritanya. Jadi gini, 10 Mei 2017, pukul 6 tuh aku baru abis siap bikin bundelan sama temen aku suci, terus kami makan berdua. Lalu aku nebeng ikut ke rumah dia, sambil minjem tongsis buat besoknya jadi modal mengalayku. Haha abis dari situ aku naik angkot menuju secretariat di Mongonsidi. Niatnya sih mau rapat, tapi sudah ditunggu tunggu kehadiran anggota yang lain tak kunjung jua datang. Ya sudaaaaah. Kami menghabiskan malam dengan berceloteh ria, bernyanyi-nyanyi dan bermain ludo. Nah, tiba- tiba saja hp ku bergetar, ada nama “Bang Edo” di layar nya. Dengan semangat ku angkat, ternyata dia sudah di Taman Budaya karena ada Pemeran Lukisan disana, Karena nggak jadi rapat, aku ikut menemaninya melihat karya-karya lukisan disana. Jujur, aku tidak begitu paham dengan lukisan dan segala tetek bengek nya. Yang penting aku merasa “Waaah lukisan ini keren!!” keren dan aku nggak tau maksud apa-apa dari lukisan itu.
Salah satu lukisan yang aku suka yang ini.20170510_213427.jpg
Enggak tahu kenapa suka aja. Warna nya bagus. Nah setelah di ceritakan oleh si sul cerita tentang latar belakang pelukisnya, Waaaah baru deh aku ngeh dan baru sadar kalau lukisannya dia tuh kayak coretan2 hati di dinding. Hmmmm gitutoh, pikirku. Mengesankan. Hal yang baru pertama malam itu.
Sehabis melihat lukisan-lukisan malam itu, kami berpamitan dengan teman-temannya, kak lidya dan kak dhila. Sehabis itu kita duduk- duduk berbincang di X-Mart. Dia membelikan ku eskrim. Haha karena dia kira aku lagi badmood atau apalah. Haha padahal aku lagi bingung, gimana caranya bawa kue ulang tahunnya yang sebelumnya sudah kupersiapkan bila nanti dia ngantarin aku pulang, pasti ketahuan kan?? Haha ..
Masih mikir mau pulang apa nginap di sekre, trus ternyata udah jam setengah 12 aja. Yaaaudah. Tidur di sekre deh jadinya. Haha. Udah jam segini pikirku.
Lalu dia duluan naik ke lantai 2 sekretariat, aku masih ngobrol dengan abang-abang tuh di luar. Lalu aku keatas mencari dia. Lalu aku liat dia sedang duduk sendiri di luar, dan aku mengganggu bang gregorius dan johan (baca: uuunch) bermain bola pimpong. Nah jam sudah menunjukkan pukul 11.40. waaaah gimana yaa?? Wkwk aku kalang kabut. Nah aku hidupkan alarm ku 11.50. lalu aku melanjutkan mengganggu johan dan greg. Biarpun mereka disini bermain pimpong, 12.00 teng aku harus tetap mengahampirinya dan menjadi orang pertama yang mengucapkan, pikirku.
11.50
Yap alarm HP ku berbunyi, aku menghampiri abang2 dibawah meminjam korek atau mancis untuk menghidupkan lilin, nah dapat, mancisnya bang pram. Aku balik ke atas. Nah tau-taunya johan dan bang greg sudah selesai bermain pimpong. Ah, apa-apaan malam ini. haha.. ku ambil kue yang sudah kupersiapkan tadi, lalu ku lihat batrei hp ku 5%. Ah mana bisa merekam  ataupun ambil foto. Aku mengutuk.
Lalu aku menghampiri dia, kue masih aku sembunyikan. Aku duduk disebelah nya, sedikit berbicara basa-basi. Lalu ku lihat jam sudah 11.57 aku berdiri dan ku ambil kue tadi. Haha aku tertawa. Aku buka dan kupersiapkan lilinnya. Dia tertawa. Haha “Kapan nyiapin ini??” haha hebatkan aku. Lalu dia ingin membantu ku menghidupkan lilin, nggak mau dong  aku. Haha biar aku saja.
Malam yang indah walau sedikit mendung, tapi tetap saja indah. Dia di sampingku dan aku disampingnya di malam pergantian hari kelahirannya. Hanya ada kita berdua saja. Ku nyalakan lilin, ku nyanyikan lagu Happy Birthday, haha what a day! Then he makes a wish. Haha dan rambutnya yang gondrong terbakar sedikit gara-gara ulahku. Wkwk. Lalu lilin di tiup.
“Happy Birthday, sayang!”
Lalu ku cium pipinya. Haha….
Sederana. Hanya itu saja dan itu sangaaaat sederhana dan indah dengan cara nya sendiri.
Nah malam itu, satu hal yang  sedikit membuatku kaget. Yap kaget banget!!!
Dia menciumku, tepat di bibir ku.
Jantungku berdetak dengan sangat cepat. Mata ku terbuka lebar, aku terkejut. Nggak tahu apa yang  ada dipikiranku saat itu. Aku menutup mata.
Oh God!!
Aku hanya diam, membisu, nggak tahu mau ngapain.
Nggak sadar apa lagi, setelah itu dia menciumku lagi. Aku takut kalau ada orang yang melihat. Nggak tahu apa lagi, semua terjadi di luar alam sadarku. Aku  nggak tahu apa-apa lagi.
Hmmmmmmmm…
Lalu kami menikmati malam berdua, hanya sebentar rasanya. Lalu datang bang pram, haha aku mengerti maksudnya. Hahaaaa…
Lalu ku lanjut untuk tidur, aku harus tidur dan menyambut hari esok. Haha bukan esok lagi, menyambut pagi karena aku sudah mengajaknya untuk ke pariaman sudah dari jauh hari. Aku udah BOOKING dia. Wkwk. Harus dari jauh hari nih ngajak dia, soksok sibuk soalnya. Hahaaa…….
Sedikit susah tidur sebenarnya karena kejadian sebelumnya. Tapi ah sudahlah.
Akhirnya tertidur jua, aku merasa ada tangan yang membelai rambutku lembut. Aku yakin itu dia. Lalu aku membuka mata dan melihat dia. Haha dia mencium kening ku lembut lalu aku tidur lagi. Nggak sadar lagi. Jam 3an aku kebangun, banyak nyamuk. Dia belum jua tidur nyenyak. Masih garuk2 dan lasak gara-gara nyamuk. Kebetulan bang greg pulang sehabis menonton bola, ternyata ada obat nyamuk katanya. Ah syukurlah, ku pasang, dan kemudian nyamuk nyamuk yang jahat sudah menjauhi kami dan membiarkan kami tertidur dengan nyenyak.

(06.00) 11 mei 2017
Aku terbangun. Langit pagi dengan sombongnya menampakkan diri lewat jendela. Segera aku bangunkan dia. Cukup hanya dengan memnaruh telunjukku di pipinya. Hahaaa..
Dia terbangun, sedikit malas. Lalu kebawah mencuci mukanya. Gila! Pucat banget! Kayak nggak ada darah aja, dan badan nya gemetaran karena dingin. Ah, sayangku. Kamu tuh ada- ada ajaaaaa. Pagi yang  dingin, tapi sepertinya Tuhan membuat pagi yang dingin agar bisa saling mengahangatkan, apalagi dengan yang disayang. Eh. Haha ingin seperti ini terus, suatu hari nanti. Hehe
Setelah sejenak lalu dia bergegas melaju ke kampus 1 ulak karang, mandi dan mempersiapkan barang yang akan dibawa. Aku menantinya menjemputku lagi. Melaju ke unand, ke kos ku, menunggu ku mandi dan bersiap-siap pergi. Haha sepanjang jalan dia kuajak bicara,tapi dia konsentrasi dengan jalanan, haha juga kugelitik pun dia tak geli saking seriusnya. Haha kami memang harus bergegas takut kehabisan kereta. Haha dan itupun kami harus mengantarkan helm dulu ke sekre. Widiiiih. Pagi aja sudah jauh perjalanan putar balik nya. Haha ke sekre ngantarin helm abis tuh balik ke stasiun, dan ternyata tiket sudah habis. Kunci motor pun lost. Ah ZONK! Tapi yaaaah nikmatin aja lagi. Terus kami pergi ke pariamainnya naik travel deh jadinya dan harus membayar ongkos Rp 35.000 gila nih bapaknya, padahal pas di Padang tadi rasanya dia bilang Rp 25.000 dan gak Cuma aku aja kok yang denger. Huh! Tapi yaaa gak apalah, akhirnya sampai juga kok ke pariaman. Sepanjang jalan ada- ada cerita. Haha main ludo, ketawain kita yang  dulu sebelum jadian. Haha aku ngingat pas dulu aku ulang tahun di tahun 2016 juga ulang tahun dia. Itu cerita di bulan mei. Lalu cerita di bulan juni saat perjalanan ke pasaman. Lalu cerita di bulan juli. Kemudian agustus saat turnamen. September hingga akhirnya oktober. Haha.
Pariaman. Kami sampai di pantai gondoriah, kami duluan sampai dibandung si panjang kereta api. Haha sedikit berbincang dengan penjual disana, dan juga abang-abang yang memberikan nomernya menawarkan jasa kapal ke pulau angso duo.
Lalu kami berjalan menyusuri tepi pantai, berfoto-foto di Gondoriah Bridge, dan kemudian memutuskan untuk ke pulau jua.
Haha
Sedikit ragu, takut, ah apalah namanya. Aku melihat kapal yang menerjang ombak. Gila!  Aku melihat di televise keren. Tapi saat aku ingin mencoba kok agak takuuut gimana gitu. Haha sisul mencoba nenangin, lalu dia menelpon kak iwid yang tadi nggak sempat ke angkat telpon nya, ingin mengucapkan selamat ulang tahun mungkin. Lalu aku berbicara juga dengan kak iwid. Haha dia memperkenalkanku dengan kak iwid. Ah apaan aku selama ini, jujur, aku sedikit cemburu dengan nya. Tapi aku nggak boleh cemburu lah, mereka sudah punya kisah sendiri. Apa yang harus aku cemburuin? Aku senang bisa berkenalan dengan kak iwid. Dia baik. Padahal baru saat itu kami berbicara, itupun hanya via telpon. Haha
Lalu kami naik ke kapal, itu sumpah ragu2. Malah kapal nya goyang goyang lagi. Huhu
Pertamanya takut, untung dia disebelahku. Aku pegang kakinya, sekedar menyadarkan aku kalau ada dia. Lalu kulihat hamparan birunya laut dan langit. Aku di tengah laut. Ku pegang air laut. Ah ! kenapa nggak dari dulu- dulu aja. Sumpah! Orang- orang di sekitarku tak ku pedulikan lagi, takut yang tadi ada sudah kabur entah kemana. Aku menikmati ini. gila!
20170511_105327.jpg  20170511_112652.jpg 20170511_113342.jpg
Yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!
Akhirnya kami sampai di pulau angso duo. Rencana mau foto-foto dulu mumpung sepi, eh tiba-tiba ada kapal lagi yang menepi, rame deh, dan nggak jadi foto. Haha
Dan di kapal tadi?? Ah, biasa aja tuh !! :p
20170511_114224.jpg
Ah keren sumpah! Aku semangat untuk menjelajah. Aku senang banget! Juga pertama kalinya kami berdua jalan-jalan, dan spesialnya ini dia hari ulang tahunnya. Ah senangnya. Bersyukur banget hari itu.
Kami berjalan memutari pulau dahulu, berjalan di tepian pantai. Dan pastinya nggak lupa mengabadikannya dalam sebuah foto atau video. Ah sudahlah. Sering sering aja begini!!
20170511_115821.jpg
Lalu kami memutuskan untuk makan dulu, hello. Haha banyak obrolan saat lagi makan. Haha susah untuk menguraikannya satu-satu disini. Apalagi dalam sebuah tulisan. Ah, kau melihat ekspresiku saat ini kan, hello? Hanya senyuman dan imajinasiku sudah kembali ke hari kemarin. Hehe
Banyak hal yang kami dambakan berdua, dia ingin mempunyai rumah di tepi pantai, mempunyai rumah kecil ditengah laut dengan keramba. Sedangkan aku mendambakan rumah yang berada di bukit, sperti vila, dengan banyak pepohonan, mempunyai halaman yang luas dan ada rumah pohonnya. Hamparan sawah juga menambah damainya. Lalu dia protes, karena punya rumah di bukit pastinya dingin. Dia nggak suka dingin. “ah, ya sudah kita punya 10 rumah nantinya” haha. rumah yang kecil dan sederhana, katanya. Aku mengiyakan. Rumah besar mah susah bersihinnya. Haha kami tertawa!
Kami memesan pecel ayam siang itu, tumben dia mengahabiskan cabenya. Dia makan dengan lahapnya. Enak cabenya katanya. “cabe yang begini tuh, harus pas dengan cuaca nya. Enak banget sumpah”. Haha aku hanya tertawa, dia juga mengambil cabe punyaku. Gila nih anak, aneh banget! Nggak suka pedas tapi nggak enak kalau nggak pedas. Ah, sumpah pokoknya dia tuh ribet dan aneh banget. Tapi kalau aku bilang dia tuh aneh, dia bilang “aku aneh apanya, sayang?” haha. duh!
Habis itu kita main ludo. Anak nih semenjak  aku bilang main ludo dan yang dituncik harus dicium dia jadi sering ngajak main ludo. Haha. jauh-jauh ke sini Cuma buat main ludo doang.
20170511_120920.jpg
Ah! Hello! Pokoknya aku senang banget hari itu.
Susah mah diceritain nya!!
Pokoknya kita tuh mengasingkan diri ditengah keramaian, dan nggak ada satu  pun yang dikenal. Dunia berasa Cuma milik berdua doang. Berpegang tangan. Main di  laut kayak anak kecil. “ah, kamu nggak asik ah. Nggak mandi-mandi” katanya. Aku hanya ketawa aja. Dia bermain air kayak anak kecil, tiduran di atas karang. Seluruh badannya basah. Udah kayak putra duyung aja. Aku balik ke pariaman bawa duyung. Haha
Aku mencium pipinya, dia pun juga. Dia memelukku dari belakang. Langit biru! Cerah! Wajah ku tak luput dari senyum hari itu.
Ah. Suasana hatiku damai. Biru! Aku cinta biru! Aku cinta dia! Aku suka hari itu! Thanks God!
20170511_133401.jpg
                                                        
20170511_134700.jpgsayangnya kami harus berburu dengan waktu. Pukul 2.00 an kami harus bergegas bersiap-siap untuk pulang. Karena tak mau ketinggalan kereta  api lagi.tapi ah memang ZONK untuk masalah perjalanan, kami menargerkan jam setengah 3 harus sudah  kembali di stasiun, membeli tiket, lalu istirahatsambil menunggu keberangkatan kereta api. Namun yaah apa mau di kata, nasib pergi di hari libur. Belum lagi kapal untuk balik ke pantai lama. Haha. tapi asik sih. Bisa menikmati laut sambil menunggu, melihat tawa dan teriakan histeris dari pengunjung kain yang bermain banana boat. Dan balik ke pantai, aku nggak takut lagi sih naik kapalnya. Hanya saja ombaknya lumayan dan membawa kami harus turun bukan di muara.  Nah  turun dari kapal, harus cepat balik ke stasiun.Harus cepat cepat. Siapa cepat dia dapat, dan kami  kehabisan tiket LAGI! Duh! Dia mencari jalan untuk pulang, aku pun juga. Dia ke dalam, dan mendapat 1 tiket gara-gara ada seorang ibu yang membatalkan tiketnya. Dan aku berusaha menelpon caul, namun tak diangkat. Rencana ingin menanyakan bagaimana caranya  pulang ke padang selain naik kereta.
Lalu aku bertanya sama bapak-bapak ojek disana, bus yang akan balik ke padang ambil dimana? Dia bilang di simpang( apan namanya aku lupa), juga ada angkot yang akan balik ke Padang. Nah, kami memutuskan untuk naik angkot. Haha gila perjalanan kali ini pikirku! Keren! Gila! Haha nah diangkot nih ada beberapa kakak-kakak yang juga kehabisan tiket dan mereka mengutuk-ngutuk akan hal itu. Haha aku hanya tertawa, logat mereka masih dengan bahasa mereka masing-masing. Lucu juga. Sepertinya mereka ambil S2 ata  sebagainya, menurutku sih. Jurusan mereka juga rata-rata biologi. Ah. Aku sibuk mendengar pembicaraan mereka saja selama perjalanan, oh begini yaaa mungkin topic pembicaraan wanita-wanita dewasa. Haha  mereka membicarakan tentang asmara, suami, pekerjaan, haha ada-ada saja . maklum, kan  aku masih kecil yak! Hehe
Aku khawatir dengan si sul, dia duduk di tepi dekat pintu, pasti sedikit duduknya, apalgi harus berbagi kursi dengan ku yang gindut. Dia pasti capek, apalagi ditambah kurang tidur. Tadi saat  ingin berangkat pun dia mengaku masih ngantuk padaku. Ah sayang.
Nggak terasa ternyata kami sudah sampai di perbatasan kota Padang. Turun di basko dan mencari cara lagi untuk pulang. Nah dari pada harus naik TRANS dan kemudian naik angkot lagi. Kami memutuskan untuk naik kereta api dari bassko sampai ke stasiun simpang haru. Wkwk kami beli tiket dan iitu. Lucu! Sebentar kami membeli roti dan minum. Lalu duduk menunggu si kereta datang. Kurang lebih 45 menit kami menunggu. Haha kami hanya naik kereta  yang dari tadi tak dapat dapat hanya 15 menit. Gila! Di kereta dia bermain dengan seorang gadis kecil. Haha lucu! Aku senang melihatnya!
Saat  turun dari kereta, widiiiih! Gila! Ini nih saingan kita tadi untuk bisa naik kereta! Sial!
Nah, sesampainya di stasiun beda lagi hal yang dihadapi. Motor! Yap motor! Haha nggak mau hidup dia. Malah kami juga parkir illegal karena saat masuk tadi pagi lupa untuk mengambil kartu parkir. Untung saja seorang Bapak yang pagi tadi menawarkan naik mobil masih mengingat kami, dan kami hanya tinggal membayar parkir saja. Nah bapak-bapak disana berbaik hati menolong menghidup kan si Jupiter. Tak jua mau menyala. Alaaaah. Terus motor di dorong deh sampai di bengkel depan, aku di bonceng oleh bapak yang tadi. “Sul, kita keren hari ini!” batinku.
Lalu dia sibuk mempreteli motor. Aku  hanya memandangi nya dan menikmati wajahnya. Sangat  letih, aku tau itu. Juga keringat nya keluar banyak. Dia kepanasan. Lalu dia pergi membeli minum, saat dia kembali, aku memberinya senyuman. Semoga dapat mengurangi letihnya. Aku memberinya senyuman, selebar mungkin yang aku bisa, dalam hatiku “Semangat sayang!!!”, lalu dia membalas senyumku. Ah. Aku suka itu. Dia memberiku minuman. Juga duduk sebentar di sebelahku. Dia bilang “maaf” . lalu aku tanyakan lagi “maaf??”. Dia mengelak, katanya mana ada dia bilang itu tadi. Aku meyakinkannya kalau aku mendengar kata itu tadi. “Iya, maaf perjalannya nggak lancer sayang” katanya. Haha aku tertawa. “ apaan sih sayang, kita keren tau!”. Belum selesai aku bicara, si abangnya manggil si sul lagi.
Aku kepikiran untuk menulis, lalu ku tulis semua yang ingin ku tulis di buku yang pernah diberikannya kepadaku. “kenapa harus maaf?” “kurang romantis apa lagi coba?”
   Aku meyakinkanya kalau aku menikmati hari ini, persetan dengan perjalanan yang nggak lancar sayang. Aku menikmati hari ini mulai dari detik kita bersama saat kamu jemput aku ke sekre,  aku menikmati detik dimalam pergantian hari menuju hari ulang tahunmu, aku menikmati ciuman pertama kita, ah, malu untuk mengakui ini,hehe. Aku juga menikmati pagi dimana aku bisa melihat kamu langsung sedang tertidur dekat dengan aku, tanpa harus menyiksa diri dengan rindu membayangkan pagi dengan mu dan memberi salam selamat pagi via sms. Aku menikmati  kamu yang mencium kening ku di pagi hari. Hei! Aku menikmati setiap detik kita bersama. Lalu kenapa kamu ucap maaf atas perjalanan yang tak lancar?
Aku pernah cerita kan? Kalau aku mau, suatu saat  nanti ingin jalan-jalan, keliling Indonesia atau pun dunia, mengasingkan diri diantara ramainya orang yang tak mengenalku. Sendiri, berdua, ataupun dengan beberapa orang teman, jalan-jalan naik kendaraan umum, menikmati debu kota, menikmati terik matahari, menikmati dinginnya malam. Aku pengen perjalanan yang seperti itu. Dan kemarin adalah versi mininya. Jadi kenapa maaf? Haha
Aku menikmati apapun yang terjadi dalam hidup sayang. Sial atau untung pasti ada sesuatu di balik itu. 
Semuanya udah ku tuliskan di buku itu hello. Dia hanya tinggal membacanya. Dan tadi dia bilang dia sudah membaca nya malam hari sebelum tidur. Dia mencintai  tulisanku.  Dia ingin tahu segala ceritaku, hello. Aku senang! Haha bahagia yang sederhana.
Setelah motor baik, kami makan malam dulu. Dia kelaparan sangat kayaknya, dan menambah porsi makan. Aku memberikannya buku tadi. Aku hanya ingin berbagi kisah hidup ku dengannya, dan tujuan awal menulis di buku kan memang itu. Karena aku sedikit susah menyampaikan maksud hati. Kadang lain yang dirasa kain pula yang tersampaikan. Nah dia membaca tulisanku yang saat itu ku tulis waktu masih di bengkel. Dia tersenyum “Boleh nggak aku mencium kamu disini? Saat ini?”, aku hanya tertawa meledeknya. Haha gila! “kamu buat aku……………………..” ah dia nggak menyelesaikan kalimatnya lagi. Hmmm tapi kayaknya aku tahu sih maksud dari laki-laki ini. haha Aku sayang dia!
Nah, pas lagi makan ada bapak yang nyapa. Dia ramah menyapa. Mungkin dia heran dengan wajahku yang memerah terbakar matahari, Karena dia sudah mempertanyakan itu di awal. Haha sedikit berbincang dengan Bapak tadi, dia tinggal di andalas dan lagi membellikan makan untuk anaknya di rumah. Dia seorang pensiunan perambangan yang bekerja di Pekanbaru dan lulusan dari ITB, Kampus idamanku dulu. Haha juga jurusan pertambangan. Aku mengidam-idamkan itu dulu dari SMP.
Aku pernah berfoto memakai alamamater ITB dulu. Ah, sayangnya nggak masuk sana. L (lah ini foto nya dari tadi aku cari di laptop nggak nemu).
 Huhu kata si bapak, dia lagi menikmati masa pensiunnya dengan kembali pulang. Dia mengaku kesepian, tak ada teman bicara. Hmmmmm jadi kepikiran bapak mamak detik itu juga.
Tapi senang bisa berbincang dengan Bapak tadi.
Nah waktu udah pukul 20.30 hmmm sudah pas 24 jam kami bersama. Oh, God! Nggak terasaaa!
Nah kami bersiap untuk pulang. Dia mengantarkanku. Di perjalanan entah apa pula perbincangan kami. Haha.

Aku suka hari itu.
Kamis, 11 Mei 2017
Ulang tahun seorang Marinus Raradodo Hia yang ke 23 tahun.
Aku sayang dia.
Tuhan memberkati.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuktian Mitos Nyi Roro Kidul dari aspek Paleotsunami (geologi)

Cinta diam diam

lagi kangen